Pembahasan Ujian Nasional Fisika Smp 2008 No 1-5
.com - Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama bidang study IPA. Pembahasan soal ujian nasional fisika tahun 2008 untuk tingkat sekolah menengah pertama. Pembahasan soal UN Fisika ini disusun menurut soal ujian nasional bidang study IPA untuk tingkat menengah pertama. Pembahasan ujian nasional ini dibagi menurut bidang study IPA mencakup fisika, biologi, dan kimia. Pada kesempatan ini, teknokiper akan memaparkan pembhasan soal ujian nasional IPA khusus bidang study fisika. Dari lima soal yang akan dibahas, topik yang masuk dalam soal antaralain besaran dan pengukuran, zat, suhu dan temperatur, kalor, gerak, tekanan, perubahan energi, usaha, dan pesawat sederhana. Pembahasan ini disusun dengan tujuan membantu murid memahami model soal ujian nasional pada tahun-tahun sebelumnya sehingga murid lebih kaya akan model soal dan lebih siap menghadapi ujian nasional.
Berikut model soal yang keluar pada pembahasan kali ini : (1) Menentukan besaran pokok, satuan besaran pokok, dan alat ukur yang digunakan. (2) Menentukan volume sebuah benda yang bentuknya tidak beraturan secara tidak langsung. (3) Mengidentifikasi benda yang terbuat dari materi sejenis menurut massa jenisnya. (4) Menentukan bentuk bimetal menurut nilai koefisien muai panjang materi penyusunnya. (5) Menentukan jenis perpindahan kalor pada proses pembakaran ujung logam.
Soal 1 : Besaran dan Satuan
Perhatikan tabel berikut ini!
Pada tabel di atas, yang termasuk besaran pokok, satuan, dan alat ukur dalam Sistem Internasional (SI) yang benar ialah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 5
Pembahasan :
Besaran pokok ialah besaran yang satuannya telah ditentukan telebih dahulu dan bukan merupakan turunan dari besaran lain. Dalam Fisika dikenal 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, besar lengan berkuasa arus listrik, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Satuan besaran pokok dalam sistem Internasional ialah panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu (Kelvin), besar lengan berkuasa arus listrik (Ampere), jumlah zat (mol), dan intensitas cahaya (Candela). Dengan begitu, opsi yang sempurna ialah 2 dan 4.
Soal 2 : Pengukuran
Perhatikan gambar percobaan pengukuran volume watu berikut ini!
Berdasarkan gambar tersebut, volume watu ialah ....
A. 100 cm3
B. 80 cm3
C. 60 cm3
D. 20 cm3
Pembahasan :
Gambar di atas merupakan proses pengukuran volume secara tidak langsung. Cara ini biasa dipakai untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak beraturan. Volume watu yang diukur pada percobaan tersebut ialah selisih antara jumlah volume dan air dengan volume air sebelum watu dicelupkan.
Volume air:
⇒ V1 = 60 cc
⇒ V1 = 60 cm3
Volume air dan batu:
⇒ V2 = 80 cc
⇒ V2 = 80 cm3
Volume batu:
⇒ V = V2 - V1
⇒ V = 80 - 60
⇒ V = 20 cm3
Soal 3 : Massa Jenis Zat
Empat orang siswa melaksanakan pengukuran terhadap beberapa benda. Berikut hasil percobaan yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Berdasarkan data tersebut, siswa yang mengukur benda dengan materi yang sama ialah ....
A. A dan B
B. B dan C
C. B dan D
D. C dan D
Pembahasan :
Untuk memilih benda mana yang bahannya sama, maka kita sanggup melihatnya menurut massa jenis zat tersebut. Benda yang terbuat dari materi sama massa jenisnya akan sama.
Benda yang diukur siswa A :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 44,8/64
⇒ ρ = 0,7 g/cm3
Benda yang diukur siswa B :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 38,4/48
⇒ ρ = 0,8 g/cm3
Benda yang diukur siswa C :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 21,6/27
⇒ ρ = 0,8 g/cm3
Benda yang diukur siswa D :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 18,9/30
⇒ ρ = 0,6 g/cm3
Dari perhitungan di atas, sanggup kita lihat bahwa benda yang mempunyai massa jenis sama ialah benda yang diukur oleh siswa B dan siswa C, yaitu massa jenisnya 0,8 g/cm3. Jadi, siswa yang mengukur benda dengan materi yang sama ialah B dan C.
Soal 4 : Koefisien Muai Panjang
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah bimetal yang terbuat dari lempengan tembaga dan besi yang disatukan dibakar di atas api ibarat telihat pada gambar di atas. Jika koefisien muai panjang tembaga 17 x 10-6 C-1 dan koefisien muai panjang besi 12 x 10-6 C-1, maka bentuk bimetal yang terjadi ialah ....
Pembahasan :
Bimetal ialah paduan antara dua jenis logam yang berbeda, pada soal bimetal terbuat dari tembaga dan besi. Jika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah keping logam yang koefisien muainya lebih kecil.
Hal itu terjadi alasannya ialah logam yang koefisien muainya lebih besar akan lebih cepat memuai (bertambah panjang) sehingga ukurannya lebih panjang dari logam yang keofisien muainya lebih kecil. Akibatnya, bimetal melengkung ke arah logam yang koefisien muainya kecil.
Pada soal diketahui bahwa koefisien muai panjang tembaga 17 x 10-6 C-1 dan koefisien muai panjang besi 12 x 10-6 C-1, itu artinya koefisien muai panjang tembaga > koefisien muai panjang besi. Akibatnya, dikala dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah besi.
Soal 5 : Kalor
Jika salah satu ujung besi dipanaskan, maka ujung yang lain akan menjadi panas. Perpindahan kalor tersebut terjadi secara ....
A. Konduksi
B. Konveksi
C. Radiasi
D. Induksi
Pembahasan :
Secara alami, kalor berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Berdasarkan medium rambatnya, perpindahan kalor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Konduksi ialah perpindahan kalor melalui medum mediator berupa zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi lebih baik melalui zat padat dibanding zat cair alasannya ialah jarak antarpartikel pada zat padat lebih dekat. Perpindahan kalor pada proses pemanasan ujung besi merupakan referensi dari perpindahan kalor secara konduksi.
Konveksi ialah perpindahan kalor melalui medium mediator yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantara. Konveksi umumnya berlangsung pada zat cair maupun gas. Sedangkan radiasi ialah proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
Berikut model soal yang keluar pada pembahasan kali ini : (1) Menentukan besaran pokok, satuan besaran pokok, dan alat ukur yang digunakan. (2) Menentukan volume sebuah benda yang bentuknya tidak beraturan secara tidak langsung. (3) Mengidentifikasi benda yang terbuat dari materi sejenis menurut massa jenisnya. (4) Menentukan bentuk bimetal menurut nilai koefisien muai panjang materi penyusunnya. (5) Menentukan jenis perpindahan kalor pada proses pembakaran ujung logam.
Soal 1 : Besaran dan Satuan
Perhatikan tabel berikut ini!
No | Besaran | Satuan | Alat ukur |
1 | Panjang | Kilometer | Mistar |
2 | Massa | Kilogram | Neraca |
3 | Waktu | Jam | Stopwatch |
4 | Kuat Arus | Ampere | Ammeter |
5 | Suhu | Celcius | Termometer |
Pada tabel di atas, yang termasuk besaran pokok, satuan, dan alat ukur dalam Sistem Internasional (SI) yang benar ialah ...
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 5
Pembahasan :
Besaran pokok ialah besaran yang satuannya telah ditentukan telebih dahulu dan bukan merupakan turunan dari besaran lain. Dalam Fisika dikenal 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, besar lengan berkuasa arus listrik, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Besaran Pokok | Satuan SI |
Panjang | Meter (m) |
Massa | Kilogram (kg) |
Waktu | Sekon (s) |
Suhu | Kelvin (K) |
Kuat arus listrik | Ampere (A) |
Jumlah zat | Mol (mol) |
Intensitas cahaya | Candela (Cd) |
Satuan besaran pokok dalam sistem Internasional ialah panjang (meter), massa (kilogram), waktu (sekon), suhu (Kelvin), besar lengan berkuasa arus listrik (Ampere), jumlah zat (mol), dan intensitas cahaya (Candela). Dengan begitu, opsi yang sempurna ialah 2 dan 4.
Jawaban : B
Soal 2 : Pengukuran
Perhatikan gambar percobaan pengukuran volume watu berikut ini!
Berdasarkan gambar tersebut, volume watu ialah ....
A. 100 cm3
B. 80 cm3
C. 60 cm3
D. 20 cm3
Pembahasan :
Gambar di atas merupakan proses pengukuran volume secara tidak langsung. Cara ini biasa dipakai untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak beraturan. Volume watu yang diukur pada percobaan tersebut ialah selisih antara jumlah volume dan air dengan volume air sebelum watu dicelupkan.
Volume air:
⇒ V1 = 60 cc
⇒ V1 = 60 cm3
Volume air dan batu:
⇒ V2 = 80 cc
⇒ V2 = 80 cm3
Volume batu:
⇒ V = V2 - V1
⇒ V = 80 - 60
⇒ V = 20 cm3
Jawaban : D
Soal 3 : Massa Jenis Zat
Empat orang siswa melaksanakan pengukuran terhadap beberapa benda. Berikut hasil percobaan yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini.
Siswa | Massa (g) | Volume (cm3) |
A | 44,8 | 64 |
B | 38,4 | 48 |
C | 21,6 | 27 |
D | 18,9 | 30 |
Berdasarkan data tersebut, siswa yang mengukur benda dengan materi yang sama ialah ....
A. A dan B
B. B dan C
C. B dan D
D. C dan D
Pembahasan :
Untuk memilih benda mana yang bahannya sama, maka kita sanggup melihatnya menurut massa jenis zat tersebut. Benda yang terbuat dari materi sama massa jenisnya akan sama.
Benda yang diukur siswa A :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 44,8/64
⇒ ρ = 0,7 g/cm3
Benda yang diukur siswa B :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 38,4/48
⇒ ρ = 0,8 g/cm3
Benda yang diukur siswa C :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 21,6/27
⇒ ρ = 0,8 g/cm3
Benda yang diukur siswa D :
⇒ ρ = m/V
⇒ ρ = 18,9/30
⇒ ρ = 0,6 g/cm3
Dari perhitungan di atas, sanggup kita lihat bahwa benda yang mempunyai massa jenis sama ialah benda yang diukur oleh siswa B dan siswa C, yaitu massa jenisnya 0,8 g/cm3. Jadi, siswa yang mengukur benda dengan materi yang sama ialah B dan C.
Jawaban : B
Soal 4 : Koefisien Muai Panjang
Perhatikan gambar berikut!
Sebuah bimetal yang terbuat dari lempengan tembaga dan besi yang disatukan dibakar di atas api ibarat telihat pada gambar di atas. Jika koefisien muai panjang tembaga 17 x 10-6 C-1 dan koefisien muai panjang besi 12 x 10-6 C-1, maka bentuk bimetal yang terjadi ialah ....
Pembahasan :
Bimetal ialah paduan antara dua jenis logam yang berbeda, pada soal bimetal terbuat dari tembaga dan besi. Jika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah keping logam yang koefisien muainya lebih kecil.
Hal itu terjadi alasannya ialah logam yang koefisien muainya lebih besar akan lebih cepat memuai (bertambah panjang) sehingga ukurannya lebih panjang dari logam yang keofisien muainya lebih kecil. Akibatnya, bimetal melengkung ke arah logam yang koefisien muainya kecil.
Pada soal diketahui bahwa koefisien muai panjang tembaga 17 x 10-6 C-1 dan koefisien muai panjang besi 12 x 10-6 C-1, itu artinya koefisien muai panjang tembaga > koefisien muai panjang besi. Akibatnya, dikala dipanaskan, bimetal akan melengkung ke arah besi.
Jawaban : B
Soal 5 : Kalor
Jika salah satu ujung besi dipanaskan, maka ujung yang lain akan menjadi panas. Perpindahan kalor tersebut terjadi secara ....
A. Konduksi
B. Konveksi
C. Radiasi
D. Induksi
Pembahasan :
Secara alami, kalor berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Berdasarkan medium rambatnya, perpindahan kalor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Konduksi ialah perpindahan kalor melalui medum mediator berupa zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Perpindahan kalor secara konduksi lebih baik melalui zat padat dibanding zat cair alasannya ialah jarak antarpartikel pada zat padat lebih dekat. Perpindahan kalor pada proses pemanasan ujung besi merupakan referensi dari perpindahan kalor secara konduksi.
Konveksi ialah perpindahan kalor melalui medium mediator yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantara. Konveksi umumnya berlangsung pada zat cair maupun gas. Sedangkan radiasi ialah proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
Komentar
Posting Komentar